Manokwari, Borneoindonesia.com – Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Yan Cristian Warinussy SH mendesak presiden Indonesia segera Hentikan operasi keamanan di tanah Papua.
“saya mendesak Presiden Republik Indonesia Ir.H Joko Widodo untuk menghentikan operasi keamanan dalam bentuk apapun di Tanah Papua yang senantiasa “menyasar” rakyat sipil asli Papua di wilayah-wilayah seperti Ilaga, Kabupaten Puncak dan Nduga maupun Sugapa dan sekitarnya”ujar Warinussy, Senin (6/6/2021).
Lebih lanjut, Warinussy menambahkan” Tertembaknya Kepala Kampung Nipurolame Patianus Kogoya (40) bersama istrinya, Paitenawa Wakerkwa (35) dan seorang aparat kampung tersebut, Erialek Kogoya (50) jelas menunjukkan bahwa rakyat sipil senantiasa menjadi sasaran tanpa perlawanan.
Selain itu,LP3BH telah menerima laporan dari kontak personnya di Kabupaten Ilaga bahwa ketiga korban tewas sesungguhnya tidak tewas ditangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai dilansir sejumlah media cetak maupun elektronik dan media online belum lama ini. Ketiga korban diduga mengalami kekerasan fisik hingga ditembak oleh aparat keamanan dari Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi pada Jum’at, 4/6 saat akan mengungsi sesuadah terjadi kontak senjata antara KKB dengan personil aparat keamanan dari Satgas Nemangkawi tersebut.
LP3BH mendesak Presiden Joko Widodo seharusnya segera bertindak memerintahkan dihentikannya pertikaian bersenjata di wilayah Kabupaten Ilaga, Kabupatebln Puncak tersebut. Agar bisa memperoleh informasi yang berimbang dan termasa, maka Presiden dapat memerintahkan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) segera melakukan investigasi independen di lokasi kejadian perkara tersebut. Komnas HAM dapat dibantu oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Div.Propam) Polri dan Perwakilan Komnas HAM Papua serta aktivis HAM di Tanah Papua”tandasnya.
Permintaan ini kami sampaikan kepada Presiden, mengingat segenap kegiatan operasi keamanan dan militer yang tengah terus berlangsung di Tanah Papua kawasan Pegunungan Tengah tersebut diduga keras dikendalikan langsung di bawah komando Panglima TNI dan Kapolri yang adalah juga sebagai Pembantu Presiden Republik Indonesia”tutup Warinussy
Reporter: Ones semunya
Komentar